Rabu, 14 April 2010

suluk walang sungsang

1
Segala tuju asalnya dari
Impian
Begitupula aku impikan
Jeng Muhammad
Mengajarkan
sempurnanya sahadat
Dan sungguh aku terbuai
dalam impian
Ketika terbangun Islam
hanyalah berupa mutiara
didasar laut
Maka aku pun terhanyut
dalam lamunan kerinduan
2
Tak pernah selain
Muhammad,
Nurnya cahaya semesta
Ku kira Betara
Atau ini hanya fata-
morgana.
Gusti yang widi
Penguasa Muhammad
yang diridhoi
Kalaulah Islam hakiki
Jadikanlah aku abdi.
Kemana harus kucari
kebenaran sejati?
3
Akupun tanggalkan
pakaian kebesaran,
Hingga telanjanglah aku
dari segala kemewahan
Tapi sungguh itu
belumlah cukup untuk
menemukan
Karena aku harus
mencari lautan yang
menyimpan kekayaan
Dimanakah letak lautan
hakiki?
akupun berjalan mencari
guru sejati
Yang menunjukan lautan
dan mengajar menyelami
diri
4
Bayang-banyang cadar
kemolekan
Membawa diri tertuju
jalan kerinduan
Rindu adalah asal dari
cinta
Maka inilah asmara
Kepergian moga laksana
isra
Dari satu sungai menuju
samudra
Atau dari pulau ke benua
Tekad adalah baja
Bila hanya diam membisu
Lalu hidup tak ada tuju
Maka semua kan berlalu
beku tetap sembilu
Biar ku tinggalkan
istana...
5
Sampailah aku di gunung
maarapi
Tempat Resi Danuarsih
Berujarlah sang Resi:
“ Anakku,
Islam itu ada tapi tiada
Ada karena mimpimu
adalah ilham dari-Nya
Tiada karena kau harus
menemukan adanya ”
“Anakku,
Diamlah di gunung
maarapi
Dan makanlah buah-
buahan untuk
menguatkan
Dan ku serahkan padamu
ladang untuk bercocok
tanam
Cangkul, tanam dan
pergauli dengan
sempurna ”
6
Di gunung Marapi
terhenti kaki
Memusatkan ruh indrawi
pada satu Dzati
Terdiam membisu dalam
hening malam
Menyatu pikiran dalam
bayangan wajah Tuhan
Kemewahan dunia akan
Morgana
bila kita melihat Djalal-
Nya
Hanya satu Dzat yang
hakiki
saat cinta-Nya menyapa
diri
Naps ini moga bukan api
Pabila api ambilah hanya
pelita
pelita akan tetap
membara
Inilah yang dimaksud
Mutmainah
Gunung Marapi
Menjadi paku bumi
Dan aku terpaku
Di dalam samadi
Diamnya naps adalah
Ibadah
Semoga dapat Iradah
7
Aku berujar kepada Sang
Resi:
Bapak Resi, kini telah
bertambah kekuatanku
Telah kau berikan pusaka
sebagai pendamping di
perjalanan
Maka hamba mohon diri
untuk mencari
8
Sampailah aku digunung
(se)jati
Sumber dari kayu Jati
Lalu ku daki inci demi inci
Terjatuh, terbangun,
terjatuh, terbangun
karena tekad sampailah
dipuncak gunung
Lalu terlihat sebuah gua
dipuncaknya
Dan ku dapatkan
seberkas cahaya disana
9.
Berkatalah cahaya:
“ Aku adalah Nur Jati
Aku adalah guru sejati,
Siapa yang mengenal aku
maka lapang jalannya
Engkau telah datang
ketempat yang benar
Marilah akan ku tunjukan
jalan menuju Islam
Untuk dapat menjadi
Islam
Harus mengetahui siapa
Tuhan dan siapa
Muhammad
La Illaha Illallah,
Muhammadur Rasullullah
Pertama mengenai
Tuhanmu Allah yang
menciptakan jagat raya
serta isinya
Kedua mengenai
Muhammad sebagai
utusan yang menjadi
panutan
Dan keduanya telah
setunggal dalam rasa
Nur Muhammad
hakekatnya adalah
cahaya semesta;
Karena mulanya semesta
itu gelap, lalu diciptalah
cahaya
Begitupula Nabi
Muhammad, ia adalah
cahayanya semesta
Karena kedatangannya
jaman kegelapan
berganti benderang
Dirimupun demikian,
kalau kau sudah dapat
menemukan Muhammad
dalam dirimu,
maka akan nampaklah
Nurbuatmu
dan engkau akan menjadi
Insan Kamil,
sempurna karena engkau
telah menemukan
Muhammad,
Siapa yang mengenal
Muhammad maka
mengenal Tuhannya.
Kamu dan Tuhan telah
setunggal dalam rasa.
Mengenai mutiara yang
kau cari,
Hendaklah kau selami
kedalam lautan hati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar