Jumat, 16 April 2010

keris dan cara merawatnya

Magic yang
keluar dari
aura keris,
banyak
orang yang
menyebutnya sebagai ilmu hipnotis
atau daya saran, bagi manusia atau
hewan dapat juga berpengaruh oleh
daya saran tersebut. Sehingga
apapun yang disugestikan oleh
seorang hipnotisur akan
mempengaruhi jalan pikirannya.
Berdasarkan ilmu perkerisan, bisa
disimpulkan, bahwa para empu
zaman dulu adalah seorang pakar
ahli bathin, sehingga mereka
mampu menciptakan sebilah keris
dengan memasukkan ilmu aji atau
postipnotis pada tiap tempaannya
sehingga serat keris itu jadi
mempunyai suatu daya magic yang
sangat besar pengaruhnya.
Berdasarkan hasil penelitian para
psikologi tersebut. Keris menjadi
suatu kepercayaan dan kebanggaan
si pemegang karena tuahnya,
bahkan dari situ pula sugesti orang
akan terpanggil. Seperti keris bisa
berwujud manusia serem, berubah
seekor naga dan lain-lain.
Konon permulaan keris terjadi di
zaman pewayangan. Dalam
prasejarah mengatakan para dewa
membuatnya untuk para manusia
bumi yang membutuhkan. Sebut
saja keluarga Bharata. Baik itu dari
kelompok Astina atau kalangan
Pandawa. Tentunya mereka harus
melalui ritual yang cukup lama
sehingga para dewa mereka kasihan
dan akhirnya memberi pusaka
tersebut.
Namun dalam perang Bharatayuda,
keris pemberian dewa banyak yang
hilang, diantaranya, Sang Yuyu
Rumpung (berbentuk lurus), Sang
Pasopati (berbentuk lurus), Sang
Bango Dolog (berluk 3), Sang
Bakung (berluk 5), Sang Balebang
(berluk 11), Sang Keracan (berluk 10)
dan masih banyak yang lainnya.
Sehingga pada zaman Majapahit
yang pertama, sang raja
memerintahkan kepada seluruh
empu sakti madraguna untuk
membuat keris yang mirip dengan
beberapa keris pembuatan para
dewa dan dengan kepandaian
mereka semua. Akhirnya terlahir
juga bentuk keris yang sangat
mumpuni sebagai pegangan para
raja zaman itu.
Sebagai pengenalan dasar, kita juga
harus tahu tentang apa yang disebut
Madya atau zaman pembuatan,
karena semua itu adalah kunci awal
untuk mengenal lebih dekat
keindahan sebuah magic keris dan
perawatannya, dan disini dibagi
menjadi 5 Madya, diantaranya :
KUNO
Sebuah pembuatan keris yang
dibikin antara tahun 125 M – 1125 M
oleh
beberapa Empu di zaman
purwacarita, beliau adalah, Empu
Hyang Ramadi, Empu Iskadi, Empu
Sugarti, Empu Mayang dan Empu
Sarpadewa.
MADYA KUNO
Sebuah pembuatan keris yang
dibikin antara tahun 1126 m – 1250
m
meliputi Kerajaan Jenggala, Kediri,
Pajajaran dan Cirebon.
Empunya adalah, Kyai Gebang, Kyai
Bayu Aji, Nini Sumbro, Empu Akas,
Empu Lung Lungan, Empu
Dewayani dan lain-lain.
MADYA PERTENGAHAN
Sebuah pembuatan keris yang bikin
dibikin antara tahun 1251 m – 1459
m meliputi kerajaan, Jenggala,
Kediri,
Tuban, Madura dan Blambangan.
Empu pada masa itu adalah, Empu
Bromo Koolali, Empu Luwuk, Empu
Sriloka, Empu Sutapasana, Empu
Kuwung dan Empu kisa.
TENGAH
Sebuah pembuatan keris yang
dibikin antara tahun 1460 M – 1613 M
meliputi kerajaan, Madiun, Demak,
Pajang dan Mataram.
Empunya adalah, Empu Tudung,
Empu Joko Supo, Empu, Empu
Lobang, Empu Looning, Empu
Kithing, Empu Warih dan Empu
Madrim.
MUDA
Sebuah pembuatan keris yang
dibikin antara tahun 1614 M hingga
para empu sakti telah tiada, meliputi
kerajaan Kertasura dan Surakarta,
empunya adalah Empu Mangun
Malelo, Empu Tarung Wongso,
Empu Hastronoyo, Empu Wiro
Sukadgo, Empu Brojo Sentiko dan
Empu Sendang Warih.
Untuk lebih mengenal jauh tentang
perkerisan, banyak cara yang harus
ditelaah, seperti saat kita
menemukan sebuah keris misalnya.
Tentunya keris itu pasti berkarat atau
berwarna kitam legam, sehingga
untuk mengecek pamor atau bentuk
keseluruhan keris jadi terhalang
akibatnya.
Nah, untuk mempermudah
membersihkan sebilah keris, baik itu
dari noda karat atau bekas luluran
minyak cobalah ikuti cara sebagai
berikut :
- Siapkan air kelapa hijau 2 buah dan
10 jeruk nipis.
- Rendamlah keris tersebut pada air
kelapa tadi. Lalu potonglah semua
jeruk nipis menjadi 4 bagian,
masukkan semua potongan jeruk
nipis ke dalam air kelapa dan biarkan
selama 24 jam lamanya.
Bila sudah mencapai waktu yang
maksimal, angkatlah keris tersebut,
biasanya keris menjadi bersih dan
mengkilat, tapi bila masih tersisa
noda pakailah sikat gigi untuk
menghilangkannya. Dan dari situ
pula kita akan bisa melihat secara
seksama keaslian bahan keris juga
pamor secara menyeluruh.
Dalam pengenalan bentuk keris,
tentunya kita harus memahami
betul
dari mana keris itu dibuat, zaman
apa dan dari kerajaan mana. Untuk
semua itu bisa kita lihat lewat bahan,
warna besi juga warna pamor,
"dimana letak rahasianya".
Setiap kerajaan zaman dulu juga
para empu yang membuatnya,
semua mempunyai perbedaan yang
mencolok, yaitu :
- Bilahan keris dengan bahan besi
berwarna keputih-putihan serta
pamornya yang mempunyai warna
putih gajih, juga bila diraba terasa
kering, maka sudah dipastikan keris
tersebut dibikin pada zaman
kerajaan Pajajaran.
- Bilahan keris dengan bahan besi
berwarna hitam kebiruan serta
pamornya yang menyerupai bentuk
rambut. Bila dipegang terasa keras
dan kuat, maka ciri seperti itu dibikin
oleh para empu kerajaan Majapahit.
-Bilahan keris dengan bahan besi
berwarna putih jelas, serta
mempunyai pamor rambut
berwarna putih gajih, bila diraba
berkesan basah dan agak lembek,
maka keris tersebut mempunyai ciri
khas berasal dari kerajaan
Blambangan.
- Bilahan keris dengan bahan besi
berwarna hitam kebiruan serta
punya pamor yang tak jelas, bila
diraba terasa basah, maka keris
dengan ciri seperti itu pasti dibikin
para empu dari kerajaan Demak.
- Bilahan keris dengan bahan besi
berwarna kebiru-biruan serta punya
pamor halus berwarna putih bersih,
bila diraba terasa kering dan padat
berisi, maka bisa dipastikan keris
tersebut yang bikinnya para empu
kerajaan Mataram.
Begitulah cerita sebilah keris, namun
sebaiknya kita juga harus
memahami tentang khasiat dari
keris
itu sendiri. Agar dikemudian hari
tidak terjadi hal yang tidak
diinginkan. Cara seperti itu disebut
dengan nama MENDATA BUNYI.
Caranya juga sangat mudah
lepaskan gagang keris (telanjang)
gapitlah sepertiga bilahan keris
dengan ibu jari dan telunjuk (diapit)
dekatkan bilakan keris pada kuping
sebelah kiri. Lalu bilahan tersebut
ditingting atau dipukul dengan kuku
jari telunjuk yang kanan. Biasanya
dari pantulan itu akan terdengar
bunyi thing, gong, ngong, teng atau
gur. Dari tata cara seperti tu akan
bisa melihat karakter dari
pembawaan atau sifat keris tersebut.
Mendengung seperti suara lebah,
biasanya keris semacam itu
mempunyai pamor melengkung
atau bergelombang, nama besinya
Karang Kijang, manfaatnya pendiam
dan sabar.
Guurrr ….. warna besinya hijau
metalik, nama besinya Karindu Aji,
manfaatnya untuk kewibawaan,
cepat kaya dan posisinya baik.
Guunggg …… warna besi ungu
kebiruan, nama besinya Walulin,
manfaatnya badan sehat, dihormati
orang, mudah menyelesaikan
masalah.
Duuungg ….. warna besinya biru
bening, nama besinya Windu Aji,
manfaatnya untuk keselamatan.
Nonggg …….warna besinya kuning
kehijauan, nama besinya Walangi,
manfaatnya lancar dalam sandang
pangan, pengasihan dan bagus
untuk karier simpan pinjam.
Preng ……. warna besinya putih
kebiruan, nama besinya
Melelaruyun, manfaatnya untuk
kedigjayaan atau kekuatan.
Nong-ngong …… warna besinya
hitam legam, nama besinya Warani,
manfaatnya bisa mencapai derajat
tinggi, kaya raya dan selalu sukses
dalam menjalankan pemerintahan.
Berdengung …… warna besinya
hitam lumut, nama besinya Terate,
manfaatnya untuk pengasihan.
Tuuuunggg ……. Warna besinya
putih mentah, nama besinya
Malelagedaga, manfaatnya sabar,
dan selalu dikasihani.
Trungg …. Warna besinya putih
mentah, nama besinya Kanthot,
manfaatnya untuk ketentraman
keluarga.
Diperbarui 2 minggu yang lalu ·
Komentari · Suka
guru sejati Bagikan
Komentari
28 Maret 2010 jam 15:24 | Sunting
Catatan | Hapus
Diunggah melalui Facebook
Seluler
DALAM filosofi supranatural tentang
manusia, dikenal adanya guru sejati.
Sosok ini merupakan
pengejawantahan kekuatan gaib
yang menuntun seseorang weruh
sadurunge winarah, tahu seluk
beluk
masa depan dan segala sesuatu
yang berkait erat dengan indera
keenam.
Guru sejati tinggal di dalam jiwa. Ia
melakukan komunikasi pada saat
genting lewat perlambang. Misal,
seseorang yang akan pergi besok
pagi dari Medan ke Kisaran naik
kereta api, namun dua jam sebelum
keberangkatan malah membatalkan
tanpa sebab. Hanya gara-gara
merasa nggak enak hati atau
kehilangan minat untuk berangkat.
Ternyata kereta api yang bakal
ditumpanginya mengalami
kecelakaan. Untung, tidak jadi
berangkat.
Meski guru sejati hampir mirip
intuisi, namun pada prinsipnya lebih
tinggi dibandingkan intuisi. Intuisi,
lahir dari keterbiasaan seseorang
terhadap sebentuk persoalan.
Misal, ia seorang pedagang, karena
sudah tahu irama distribusi dan
konsumsi, maka ia mampu
menentukan dengan tepat kapan
harus keluarkan barang atau
menumpuk barang dagangan.
Guru sejati, mampu melakukan
segala sesuatu secara supranatural
dan tidak membutuhkan
keterbiasaan seperti disebut di atas.
Jika seseorang yang sudah
menemukan guru sejatinya itu
seorang paranormal, maka ia tidak
harus jadi pedagang dulu untuk
meramalkan masa depan sebuah
usaha perdagangan.
Dalam konsep ini, pandangan
umum yang menerangkan bahwa
setiap orang selalu bercermin
kepada dirinya sendiri dalam menilai
sesuatu, sama sekali sudah tidak
berlaku.
Seorang paranormal sejati, tidak
perlu jadi pemerkosa terlebih
dahulu, untuk dapat menilai
seseorang itu pelaku pemerkosa
atau bukan. Juga tidak perlu jadi
pendusta dulu, jika harus menilai
seseorang tersebut adalah penipu
atau pembunuh berdarah dingin.
Disamping menyampaikan isyarat
tentang keselamatan diri sendiri,
guru sejati juga membimbing
seseorang masuk dunia gaib roh.
Ketika seseorang menemukan guru
sejatinya, ia sudah tidak
membutuhkan tuntunan kebatinan
atau supranatural.
Karena itu dalam filosofi Jawa sudah
ditegaskan, ilmu tertinggi dalam
ilmu
gaib adalah sekti tanpo aji digdoyo
tanpo guru, sudah sakti tanpa
‘ pegangan’ – maksudnya tanpa
jimat, aji-aji, ilmu kebatinan – dan
sudah hebat tanpa berguru. Filosofi
ini, mencontohkan seseorang yang
sudah menemukan ingsun sejati,
sedulur sejati dan guru sejati.
Biasanya, orang yang sudah
menguasai filsafat tersebut adalah
mereka yang sudah memiliki
kebijaksanaan mendalam.
Penguasaan unsur gaib tubuh
tersebut tidak bisa dikaitkan dengan
karakter bawaan. Bukan berarti
seseorang yang memiliki
kebijaksanaan mendalam harus
lemah lembut atau sok baik.
Kebijaksanaan yang luas akan
tercermin pada cara berpikir dan
daya analisisnya.
Meski merupakan bentuk
pengendalian hidup manusia,
namun guru sejati tidak ada
kaitannya dengan komunitas
malaikat. Guru sejati merupakan
penggumpan gaib dari seseorang
yang melalukan olah batin.
Seseorang yang sudah berhasil
menemukan ingsun sejati dan
sedulur sejati, secara otomatis akan
memiliki daya mistis guru sejati. Ia
akan dituntun menuju hakikat
supranatural yang digelutinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar